Ada yang bilang, hidup itu kayak roller coaster: kadang di atas, kadang di bawah, kadang juga muter-muter nggak jelas kayak sinyal WiFi di kosan. Tapi, percaya deh, setiap orang pasti pernah ngerasain yang namanya duka, sedih, atau cobaan hidup. Nggak peduli sekuat apa lo, kadang hidup bisa tiba-tiba ngasih plot twist yang bikin lo bengong sambil mikir, “Ini beneran hidup gue, apa sinetron azab?”
Uniknya, hidup memang didesain Allah berpasang-pasangan. Ada masa muda, ada masa tua. Ada sehat, ada sakit. Ada kenyang, ada lapar. Ada senang, ada sedih. Bahkan, ada yang jomblo, ada yang… ya, tetap jomblo. Semua itu sunatullah, sistem yang udah Allah setel dari sananya. Jadi, kalau lo lagi di fase “bawah”, jangan panik. Itu bukan kutukan, bro, tapi bagian dari paket hidup.
Gue pernah denger, katanya kalau lo paham sistem ini, hidup jadi lebih enteng. Misal, pas tua, lo nggak maksa jadi ABG lagi. Pas sakit, lo nggak ngeluh kayak sinetron. Pas sedih, lo sadar, “Oh, ini fase. Nanti juga berlalu.” Kayak hujan deras, pasti ada pelangi. Kayak saldo minus, pasti ada gajian (walau kadang pending).
Tapi, masalahnya, banyak dari kita kalau kena musibah, malah lari ke manusia dulu. Curhat ke temen, update status, atau nonton video motivasi. Padahal, Allah udah kasih solusi: balik ke Dia dulu. Wudu, salat, doa. Baru deh, Allah kirim “tim penyelamat” yang pas. Kadang, solusi datang dari arah yang nggak lo sangka. Kayak tiba-tiba nemu duit di saku celana lama.
Allah itu Maha Baik. Setiap cobaan, pasti ada perangkat penawarnya. Selain akal dan hati nurani, Allah kasih kita “jalan tol” buat keluar dari masalah: doa. Bukan sekadar formalitas, tapi beneran komunikasi sama Sang Pencipta. Coba deh, tiap ada masalah, balik ke Allah dulu. Jangan jadikan Allah “plan Z” setelah semua cara dunia gagal.
Ada ayat keren di Al-Baqarah:
Jadi, kalau lagi kena musibah, jangan langsung update status, “Kenapa hidup gue begini?” Coba ucapin, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Bukan mantra, tapi pengakuan bahwa semua milik Allah, dan semua bakal balik ke Dia. Allah janji, yang sabar dan kembali ke-Nya bakal dapet solusi, rahmat, dan petunjuk.
Ada juga doa yang diajarin Nabi Muhammad ﷺ buat penawar duka:
Doa ini bukan sekadar rangkaian kata. Ini pengakuan total: lo hamba, Allah Tuan. Lo nggak punya kuasa apa-apa, semua di tangan-Nya. Bahkan, hidup lo, napas lo, semua diatur sama Allah. Kalau udah sadar posisi, hati jadi lebih tenang. Nggak gampang baper sama cobaan.
Ada kisah nyata, seorang dokter spesialis yang harusnya meeting penting, eh, pesawatnya mendarat darurat gara-gara badai. Akhirnya, dia numpang di rumah nenek-nenek yang ternyata cucunya sakit parah. Nenek itu bilang, “Saya cuma bisa doa.” Ternyata, dokter itu adalah dokter yang selama ini didoain nenek itu. Allah atur semuanya. Kadang, doa itu kayak GPS, ngarahin solusi ke tempat yang paling butuh.
Hidup itu memang penuh fase. Ada masa senang, ada masa sedih. Tapi, semua itu ujian. Kalau lagi senang, syukur. Kalau lagi sedih, sabar. Dua sayap yang harus seimbang. Jangan cuma bisa syukur pas gajian, tapi ngeluh pas saldo tipis. Orang beriman itu, kata Nabi, selalu keren: dikasih nikmat, dia syukur; dikasih cobaan, dia sabar. Nggak ada ruginya.
Kadang, kita lupa, Allah nggak pernah ngasih cobaan di luar batas kemampuan. Ada ayatnya:
Jadi, kalau lo lagi ngerasa berat banget, yakin aja, lo pasti bisa lewat. Allah udah ukur, lo sanggup. Kadang, yang bikin berat itu bukan masalahnya, tapi cara lo ngeluh dan mikirnya. Coba deh, ganti keluhan dengan doa. Bukan berarti masalah langsung hilang, tapi hati lo jadi lebih kuat.
Ada juga tips dari Umar bin Khattab: kalau lo terima cobaan dengan lapang dada, lo dapet tiga bonus: pahala, kemudahan, dan solusi. Tapi kalau lo ngeluh terus, dapetnya cuma dosa, susah move on, dan masalah nggak kelar-kelar. Pilih yang mana?
Kadang, Allah kasih cobaan biar lo balik ke Dia. Kalau nggak ada masalah, mungkin lo lupa doa. Tapi pas lagi down, lo jadi lebih khusyuk, lebih lama sujud, lebih banyak istighfar. Itu momen mahal, bro. Jangan disia-siain.
Jangan lupa, Al-Qur’an itu penyejuk hati. Bukan cuma buat dipajang di rak, tapi dibaca, direnungi, diamalkan. Kata Nabi, kalau hati lo penuh dosa, jadi gelap. Tapi kalau lo isi dengan iman dan Al-Qur’an, hati lo jadi terang, kayak kamar yang lampunya baru diganti LED.
Jadi, kalau lagi sedih, jangan buru-buru cari pelarian. Coba deh, ambil wudu, salat, baca doa penawar duka, dan buka Al-Qur’an. Rasain bedanya. Kadang, solusi nggak datang dari manusia, tapi dari ketenangan hati yang Allah kasih.
Terakhir, jangan lupa, hidup itu nggak selamanya di bawah. Setelah hujan, pasti ada pelangi. Setelah sedih, pasti ada bahagia. Dan, setiap doa yang lo panjatkan, pasti didengar. Mungkin nggak langsung dijawab, tapi Allah pasti kasih yang terbaik. Jadi, tetap semangat, tetap doa, dan tetap yakin: Allah nggak pernah tidur.
Kalau lo punya pengalaman unik soal doa dan cobaan hidup, share dong di kolom komentar. Siapa tahu, kisah lo bisa jadi inspirasi buat yang lain. Dan inget, jangan lupa senyum, karena senyum juga bagian dari doa. Salam kuat, salam penawar duka!