Sindiran 22 July 2025

Guru Didenda, Wali Murid Santai

Guru Didenda, Wali Murid Santai
Bagikan:

Warga +62 tuh emang nggak pernah kehabisan drama, ya. Baru aja kemarin viral, ada guru Madrasah Diniyah (Madin) di Demak yang didenda Rp25 juta gara-gara menindak muridnya. Sumpah, mimin sampe mikir, ini guru apa pesulap? Udah gajinya tipis, eh, malah disulap jadi ATM berjalan!

Coba deh, bayangin. Guru-guru madin itu udah kayak pahlawan tanpa tanda jasa, tapi kadang jasanya malah dianggap kayak bonus pulsa—ada kalau lagi butuh doang. Wali murid? Santai aja, kayak nggak ada apa-apa. Padahal, anaknya dititipin ke guru biar pinter, eh giliran ada masalah, gurunya yang kena getah. Mirip banget sama WiFi gratisan: dipakai rame-rame, tapi pas lemot, yang disalahin router-nya.

Ketua Umum PBNU, Gus Yahya, sampe angkat suara. Katanya, kita sebagai orang tua harusnya lebih apresiatif sama guru, apalagi yang gajinya udah kayak uang parkir. Tapi ya gitu, kadang apresiasi ke guru cuma sebatas “terima kasih” di grup WA, abis itu lupa. Standar ganda? Udah kayak sinyal 3G, kadang ada kadang nggak nyampe.

Mimin nggak bilang guru boleh semena-mena, ya. Tapi masa iya, setiap masalah langsung main denda? Lama-lama, guru madin bisa-bisa buka jasa konsultasi: “Curhatin anak Anda, cuma 25 juta!”. Padahal, mereka juga butuh pembinaan, pelatihan, dan—yang paling penting—penghargaan. Jangan sampe, profesi guru makin langka karena semua takut didenda. Nanti, yang ngajarin anak-anak siapa? Google sama TikTok?

Jadi, yuk, mulai sekarang, kalau ketemu guru, minimal kasih senyum tulus. Kalau bisa, kasih apresiasi lebih, jangan cuma kasih masalah. Karena tanpa guru, kita semua cuma alumni grup tongkrongan, bukan alumni sekolah.

Yang pernah liat atau ngalamin drama kayak gini, komen dong. Biar mimin nggak roasting sendirian di pojokan 😆

Terkait

Lihat Semua