Warga +62, pernah nggak sih denger cerita istri yang pengen gugat cerai, tapi bingung caranya? Tenang, mimin bakal kasih bocoran lengkap, biar nggak gagal paham dan nggak cuma ngandelin broadcast grup WA!
Jadi, dalam Islam, pernikahan itu sakral banget. Tapi, kalau udah mentok dan rumah tangga kayak kapal bocor, istri juga punya hak buat cari jalan keluar. Tapi ingat, cerai itu halal yang paling dibenci Allah. Jadi, jangan asal minta cerai cuma gara-gara hal sepele, ya!
Nah, istri punya empat cara buat mewujudkan perceraian:
-
Minta cerai ke suami langsung. Ini cara paling simpel, tapi butuh keputusan suami. Kalau suami nggak mau, ya nggak bisa cerai. Dan jangan asal minta cerai tanpa alasan syar’i, nanti bisa “dilarang cium bau surga” lho, kata hadits!
-
Ajukan khuluk. Ini kayak barter: istri minta cerai, suami setuju, dan ada kompensasi (biasanya uang atau barang). Tapi tetap, harus ada persetujuan suami. Kalau suami nggak mau, khuluk nggak bisa jalan.
-
Fasakh nikah lewat pengadilan agama. Ini bisa diajukan kalau suami nggak nafkahi, hilang tanpa kabar, cacat berat, atau murtad. Di Indonesia, ada aturannya: misal, suami ninggalin istri dua tahun tanpa kabar, atau nggak bisa menafkahi, istri boleh ajukan fasakh.
-
Lapor ke hakim soal pertikaian atau bahaya. Kalau suami suka nyakitin, istri bisa lapor ke pengadilan. Hakim bakal nasihati suami, bahkan bisa kasih hukuman. Kalau tetap bandel, hakim bisa putuskan cerai.
Intinya, syariat Islam itu nggak asal cerai-cerai aja. Ada proses, ada mediasi, dan harus ada alasan kuat. Tapi, kalau udah nggak bisa dipertahankan, Islam kasih jalan keluar yang baik. Ingat, cerai itu bukan aib, tapi solusi kalau rumah tangga udah nggak sehat.
Pesan mimin: Jangan gampang main cerai, tapi juga jangan bertahan kalau udah nggak sanggup. Cari solusi baik-baik, konsultasi ke ahli, dan jangan lupa patuhi aturan negara. Setuju? Share ke temenmu yang lagi galau, biar makin tercerahkan!
