Sirah Nabawiyah 22 July 2025

Abbad bin Bisyr: Pemilik Tongkat Bercahaya hingga Mati Syahid

Abbad bin Bisyr: Pemilik Tongkat Bercahaya hingga Mati Syahid
Bagikan:

Namanya mungkin tak setenar Abu Bakar atau Umar, tapi kisahnya menyalakan harapan di hati siapa pun yang sedang mencari makna keikhlasan. Abbad bin Bisyr—sahabat Nabi ﷺ yang tongkatnya pernah memancarkan cahaya di malam gelap, dan hatinya selalu terang oleh iman.

Kamu pernah merasa sendirian di jalan yang gelap? Abbad pernah, tapi Allah kirimkan cahaya—bukan hanya untuk menerangi langkahnya, tapi juga untuk menguatkan hatinya. Ia bukan sekadar penghafal Al-Qur’an, tapi juga pejuang yang setia menjaga Rasulullah ﷺ, bahkan ketika tubuhnya ditembus panah saat shalat malam, ia tetap memilih berdiri di hadapan Tuhannya.

Abbad bin Bisyr lahir di Madinah, dari suku Khazraj, dua puluh tahun sebelum kenabian. Ia masuk Islam lewat dakwah Mus’ab bin Umair, dan sejak itu, hidupnya hanya untuk Allah dan Rasul-Nya. Ia ikut semua peperangan besar, dari Badar hingga Tabuk, dan selalu jadi garda terdepan saat keimanan diuji.

Pernah suatu malam, ia dan Usaid bin Khudair pulang dari rumah Nabi ﷺ. Tongkat mereka tiba-tiba bercahaya, menerangi jalan di tengah gelapnya Madinah. Bukan sulap, bukan sihir—tapi karamah, hadiah dari Allah untuk hati yang bersih dan tauhid yang murni.

Abbad juga dikenal sebagai imam Al-Qur’an, pemimpin yang lembut di masjid, tapi singa di medan jihad. Dalam Perang Dzatur Riqa, ia rela tubuhnya ditembus tiga panah saat shalat malam, hanya agar pasukan Muslimin tetap aman. Ia baru membangunkan temannya setelah darah mengucur deras, karena takut tugasnya sebagai penjaga terabaikan.

Di Perang Yamamah, ia jadi motivator Ansar, mengumpulkan 400 pejuang untuk menembus benteng musuh. Ia syahid di sana, wajahnya penuh luka, tapi hatinya pulang dalam keadaan paling mulia. Rasulullah ﷺ sendiri pernah mendoakan ampunan khusus untuknya—sebuah kehormatan yang tak semua sahabat dapatkan.

Kisah Abbad bin Bisyr bukan sekadar cerita kepahlawanan. Ini tentang hati yang bersih, niat yang lurus, dan keberanian untuk tetap berdiri meski dunia terasa gelap. Kamu mungkin tak punya tongkat bercahaya, tapi kamu bisa punya hati yang selalu terang oleh iman dan keikhlasan.

Jangan takut berjalan di malam yang gelap. Selama hatimu bersih, Allah pasti kirimkan cahaya. Dan jika lelah, ingatlah: syahid bukan hanya milik para pejuang di medan perang, tapi juga milik siapa pun yang tulus menjaga iman di tengah ujian.

Kamu cukup. Kisahmu berharga. Dan dunia ini, diam-diam, menunggu cahaya kecil dari hatimu untuk menerangi jalan yang panjang.

Terkait

Lihat Semua