Parenting Digital Literacy Keluarga 23 July 2025

Kolaborasi Fatayat NU dan OREO: Inspirasi Pengasuhan Anak di Era Digital

Kolaborasi Fatayat NU dan OREO: Inspirasi Pengasuhan Anak di Era Digital
Bagikan:

Membicarakan pengasuhan anak di era digital, rasanya seperti menelusuri lorong waktu yang penuh kejutan. Setiap sudutnya menawarkan tantangan baru, sekaligus peluang untuk tumbuh bersama. Nah, di tengah derasnya arus perubahan, kolaborasi antara Fatayat NU dan OREO menghadirkan inspirasi segar tentang bagaimana keluarga Indonesia bisa tetap relevan, hangat, dan adaptif dalam mendampingi generasi penerus.

Menyulam Tradisi dalam Era Digital

Kamu tentu sepakat, zaman sekarang, peran orang tua—terutama ibu—tidak lagi sekadar menjaga anak dari bahaya nyata di luar rumah. Dunia maya, dengan segala pesonanya, telah menjadi “taman bermain” baru yang kadang sulit dipantau. Namun, apakah artinya kita harus menjauhkan anak dari teknologi? Tentu tidak. Justru di sinilah letak seni pengasuhan masa kini: mendampingi, bukan membatasi.

Fatayat NU, melalui program kolaborasi dengan OREO, menegaskan bahwa penguatan keluarga adalah fondasi utama membangun generasi masa depan. Keluarga harmonis, dengan kedekatan emosional yang terjaga, menjadi benteng pertama agar anak tidak mudah terpengaruh oleh sisi gelap digitalisasi—mulai dari konten tidak ramah anak hingga kecanduan gawai. Margaret Aliyatul Maimunah, Ketua Umum PP Fatayat NU, menekankan pentingnya pengetahuan dan keterampilan terkini bagi para kader agar bisa menjadi agen literasi keluarga, khususnya dalam isu parenting digital.

Inspirasi dari Lapangan: Kisah Nyata dan Refleksi

Bayangkan suasana di sebuah ruang keluarga sederhana. Seorang ibu, sambil menyiapkan camilan, mengajak anaknya berdiskusi tentang video edukatif yang baru saja mereka tonton bersama. Bukan sekadar menonton, tapi ada dialog, tawa, bahkan perdebatan kecil yang memperkaya wawasan. Inilah momen-momen yang, menurut Syahnaz Haque—aktris sekaligus pemerhati parenting—menjadi kunci membangun karakter anak di era digital.

Syahnaz mengutip hasil Global Play Well Report 2022: 95 persen anak merasa lebih dekat dengan orang tuanya saat mereka bermain bersama. “Bermain bersama, bercerita, atau sekadar ngemil sambil berbincang santai adalah cara sederhana tapi ampuh untuk menjaga kelekatan emosional dengan anak,” ujarnya. Kualitas pengasuhan, menurutnya, jauh lebih penting daripada sekadar kuantitas waktu. Hadir secara utuh, meski sebentar, akan meninggalkan jejak mendalam di hati anak.

Kolaborasi yang Berdampak Luas

Program OREO Berbagi Inspirasi yang digelar bersama Fatayat NU bukan sekadar seremonial. Dengan jejaring kader yang luas hingga ke pelosok desa, inspirasi pengasuhan positif ini diharapkan menjangkau lebih banyak keluarga. Margaret menegaskan, “Penguatan peran ibu dan keluarga tidak bisa dilakukan sendirian. Kolaborasi seperti ini membuktikan bahwa isu parenting adalah kepentingan bersama, bukan hanya urusan rumah tangga.”

Fatayat NU aktif menggerakkan edukasi mulai dari kampanye gizi, pencegahan perkawinan anak, hingga literasi digital ramah anak. Kolaborasi dengan sektor swasta seperti OREO menjadi langkah strategis untuk memperluas dampak, memperkaya wawasan praktis yang bisa diteruskan ke masyarakat luas.

Menjaga Nilai, Merangkul Perubahan

Salah satu kekhawatiran terbesar orang tua di era digital adalah hilangnya nilai-nilai keislaman dalam pengasuhan. Namun, Fatayat NU membuktikan bahwa adaptasi tidak harus mengorbankan prinsip. Pengasuhan yang rahmah, penuh kasih sayang, dan moderasi tetap menjadi landasan utama. Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai Islam bisa berjalan beriringan dengan kemajuan teknologi.

Kamu mungkin bertanya, bagaimana caranya menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi? Jawabannya terletak pada keterbukaan untuk belajar dan berdialog. Tidak ada rumus baku, tapi ada prinsip yang bisa dipegang: hadir secara utuh, mendengarkan dengan empati, dan membangun koneksi emosional yang kuat.

Refleksi: Menjadi Orang Tua di Zaman Now

Menjadi orang tua di era digital memang penuh tantangan, tapi juga peluang. Setiap hari adalah kesempatan untuk belajar, beradaptasi, dan tumbuh bersama anak. Kolaborasi Fatayat NU dan OREO mengingatkan kita bahwa pengasuhan bukan sekadar tugas, melainkan perjalanan panjang yang penuh makna.

Jadi, mari kita rayakan setiap momen kebersamaan, sekecil apa pun itu. Jadikan teknologi sebagai alat, bukan penghalang. Dan yang terpenting, jangan pernah lelah untuk terus belajar dan berbagi inspirasi. Karena pada akhirnya, keluarga yang kuat dan harmonis adalah kunci menuju generasi emas Indonesia.

Terkait

Lihat Semua