Lingkungan Inspirasi Pembangunan SDGs Air 24 July 2025

Mengelola Air, Merawat Masa Depan: Inspirasi dari Laporan PBB dan Praktik Terbaik Dunia

Mengelola Air, Merawat Masa Depan: Inspirasi dari Laporan PBB dan Praktik Terbaik Dunia
Bagikan:

Air, bagi sebagian dari kita, mungkin terasa begitu mudah didapat. Namun, di banyak belahan dunia, air adalah sumber daya yang sangat berharga—bahkan menjadi penentu masa depan sebuah bangsa. Kisah inspiratif tentang pengelolaan air terintegrasi dari Arab Saudi, yang baru-baru ini mendapat pengakuan dari PBB, mengajak kita untuk merenungkan kembali makna air dalam kehidupan dan pembangunan berkelanjutan.

Bayangkan suasana di ruang sidang PBB, di mana para delegasi dari berbagai negara berkumpul untuk membahas agenda besar: SDG 6, yaitu akses air bersih dan sanitasi untuk semua. Di tengah diskusi yang penuh semangat, delegasi Arab Saudi tampil membagikan pengalaman mereka dalam mengelola sumber daya air di wilayah yang dikenal sangat kering. Bukan perkara mudah, mengingat tantangan geografis dan iklim yang dihadapi. Namun, justru dari keterbatasan itulah lahir inovasi dan komitmen luar biasa.

Abdulaziz Al-Shaibani, Wakil Menteri Air Arab Saudi, memaparkan bagaimana negaranya berhasil meningkatkan indikator pengelolaan air terintegrasi dari 57% menjadi 83% hanya dalam enam tahun. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan dari perubahan nyata di lapangan: efisiensi, koordinasi, dan kualitas layanan yang semakin baik. “Kami percaya, air adalah amanah yang harus dijaga bersama,” ungkap Al-Shaibani dalam salah satu sesi diskusi. Pernyataan ini mengandung makna mendalam—bahwa pengelolaan air bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal etika dan tanggung jawab sosial.

Transformasi besar ini tidak terjadi dalam semalam. Dukungan penuh dari pimpinan negara, reformasi struktural, dan investasi besar-besaran dalam infrastruktur air menjadi kunci keberhasilan. Bayangkan, dalam kurun waktu 2017 hingga 2023, skor “enabling environment” Arab Saudi melonjak dari 42% menjadi 87%. Di balik angka-angka itu, ada ribuan pekerja, insinyur, dan masyarakat yang bahu-membahu membangun sistem yang lebih tangguh dan adaptif.

Dialog antara para pemangku kepentingan pun menjadi bagian penting dari proses ini. “Bagaimana kita bisa memastikan air tetap tersedia untuk generasi mendatang?” tanya seorang peserta forum. Jawabannya tidak sederhana, namun berangkat dari prinsip kolaborasi dan inovasi. Arab Saudi, misalnya, mengembangkan teknologi desalinasi, memperbaiki jaringan distribusi, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi air. Setiap langkah kecil, mulai dari memperbaiki pipa bocor hingga mengubah pola konsumsi, menjadi bagian dari solusi besar.

Kisah sukses ini mendapat sorotan khusus dalam laporan PBB. Arab Saudi disebut sebagai salah satu negara dengan kemajuan tercepat dalam pengelolaan air terintegrasi di bawah indikator SDG 6.5.1. Pengakuan ini bukan hanya prestasi nasional, tapi juga inspirasi global. “Kami ingin berbagi praktik terbaik, agar negara lain bisa belajar dan beradaptasi sesuai konteks masing-masing,” ujar Al-Shaibani. Sikap terbuka dan kolaboratif inilah yang membuat perubahan menjadi mungkin.

Lalu, apa relevansinya bagi kita? Indonesia, dengan segala kekayaan airnya, juga menghadapi tantangan serupa: distribusi yang tidak merata, pencemaran, dan ancaman krisis air di masa depan. Inspirasi dari Arab Saudi mengingatkan kita bahwa perubahan besar selalu dimulai dari komitmen bersama dan langkah-langkah kecil yang konsisten. Membangun sistem pengelolaan air yang tangguh membutuhkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.

Sebagai penutup, mari kita renungkan: air adalah nikmat sekaligus amanah. Setiap tetesnya mengandung harapan dan tanggung jawab. Jika Arab Saudi bisa bertransformasi di tengah keterbatasan, bukankah kita juga bisa melakukan hal serupa—bahkan lebih baik—dengan segala potensi yang kita miliki? Saatnya merawat air, demi masa depan yang lebih lestari dan bermartabat.

Terkait

Lihat Semua