Umum 22 July 2025

Orang Tua di Panti Jompo, Salahkah?

Orang Tua di Panti Jompo, Salahkah?
Bagikan:

Ada satu topik yang selalu sukses bikin grup keluarga di WhatsApp rame: anak menitipkan orang tua ke panti jompo. Ada yang bilang, “Duh, tega banget sih!” Ada juga yang membela, “Daripada di rumah nggak keurus, mending di panti, kan?” Pokoknya, kalau udah bahas ini, suasana bisa lebih panas dari wajan gorengan pas Ramadan.

Tapi, yuk kita tarik napas dulu. Coba bayangin, kamu pulang kerja, badan remuk, kepala pusing, eh di rumah ada ibu atau bapak yang makin tua, makin manja, makin sering lupa, kadang ngomel-ngomel nggak jelas. Di satu sisi, kamu pengen jadi anak berbakti. Di sisi lain, hidup juga butuh makan, butuh kerja, butuh waras. Dilema, kan?

Sebenarnya, Islam tuh nggak main-main soal urusan orang tua. Allah SWT langsung ngasih perintah setelah tauhid, bukan main-main, lho. Coba cek ayat ini:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
"Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (QS Al-Isra: 23)

Ibnu Katsir sampai bilang, setelah perintah tauhid, langsung disambung perintah berbakti ke orang tua. Bahkan, ngomong “ah” aja dilarang, apalagi ninggalin mereka pas lagi butuh-butuhnya. Kalau kata beliau, jangan sampai ada kata atau sikap buruk, bahkan yang paling ringan sekalipun.

Tapi hidup nggak selalu semulus kulit bayi. Kadang, orang tua makin tua makin rewel, makin susah diatur, kadang malah bikin anaknya stres. Ibnu Jarir ath-Thabari bilang, kalau orang tua udah pikun, sering buang air, atau bikin repot, anak tetap wajib sabar. Nggak boleh ngeluh, apalagi sampai ngusir atau ninggalin. Sabar itu, katanya, kayak waktu orang tua dulu sabar ngurus kita pas kecil—rewel, sakit, ngompol, semua diterima dengan cinta.

Nah, di sinilah muncul pertanyaan: kalau anak nggak sanggup lagi, boleh nggak nitipin orang tua ke panti jompo? Jawabannya nggak hitam-putih. Kalau alasannya cuma karena risih, malu, atau pengen hidup bebas tanpa “beban”, itu jelas durhaka. Bahkan, Lembaga Fatwa Yordania bilang, menitipkan orang tua ke panti jompo tanpa alasan syar’i itu bisa jadi sebab su’ul khatimah. Serem, kan?

وَعَلَيْهِ فَلَا يَجُوزُ أَنْ يَضَعَ ٱلِٱبْنُ وَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فِي دَارِ ٱلْمُسِنِّينَ؛ لِمَا فِي ذَٰلِكَ مِنْ قَطِيعَةٍ لَهُمَا، وَٱللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى جَعَلَهُ مُوجِبًا لِسُوءِ ٱلْخَاتِمَةِ، وَتَوَعَّدَ ٱلْعَاقَّ بِتَعْجِيلِ ٱلْعَاقِبَةِ فِي حَيَاتِهِ قَبْلَ مَوْتِهِ.
"Oleh karena itu, tidak diperbolehkan bagi seorang anak menempatkan kedua orang tuanya, atau salah satunya, di panti jompo. Sebab, hal itu tergolong bentuk pemutusan hubungan (silaturahim) dengan mereka. Allah Swt menjadikannya sebagai sebab su'ul khatimah (akhir hidup yang buruk), dan mengancam anak durhaka dengan hukuman yang dipercepat di dunia, sebelum datang kematiannya."

Tapi, Islam juga nggak kaku. Kalau memang orang tua butuh perawatan medis khusus, atau anak benar-benar nggak mampu secara fisik dan mental, menitipkan ke panti jompo yang aman dan profesional bisa jadi solusi. Asal, niatnya bukan lepas tangan, tapi demi kebaikan dan keselamatan orang tua. Bahkan, kadang orang tua sendiri lebih nyaman di panti, bisa ngobrol sama teman sebaya, ikut kegiatan, nggak cuma nunggu anak pulang kerja sambil nonton sinetron sendirian.

Yang penting, anak tetap wajib jaga komunikasi, kasih sayang, dan perhatian. Jangan sampai orang tua merasa dibuang. Kunjungan rutin, telepon, kirim makanan favorit, atau sekadar ngobrol, itu semua bentuk birrul walidain yang nggak boleh putus. Karena, berbakti itu bukan soal tempat, tapi soal hati.

Jadi, kalau kamu lagi galau soal ini, coba tanya ke hati sendiri: “Aku nitipin orang tua karena sayang, atau karena pengen hidup bebas?” Kalau jawabannya yang pertama, insyaAllah Allah paham. Tapi kalau yang kedua, hati-hati, jangan sampai nyesel di akhirat nanti.

Hidup memang penuh pilihan sulit. Tapi, selama niat dan usaha kita tulus, Allah pasti kasih jalan. Karena, di balik setiap keriput di wajah orang tua, ada doa-doa yang bisa jadi kunci surga buat kita. Jangan sia-siakan kesempatan itu, ya.

Kamu sendiri gimana? Pernah ngalamin dilema kayak gini? Cerita dong di komentar, biar kita bisa saling menguatkan. Karena, jadi anak itu nggak pernah mudah, tapi selalu penuh berkah kalau dijalani dengan cinta.

Wallahu a’lam.

Terkait

Lihat Semua