Pernah nggak sih, kamu scroll TikTok atau Instagram, eh tiba-tiba nemu video orang dengan garis merah di atas kepalanya? Bukan, itu bukan efek filter gagal, tapi tren baru yang lagi rame: S Line! Katanya sih, terinspirasi dari drama Korea berjudul “S Line” yang lagi naik daun di platform streaming. Ceritanya, ada garis merah di atas kepala yang nunjukin… ehm, jumlah pengalaman “dewasa” seseorang. Waduh, makin canggih aja ya, teknologi drama Korea!
Awalnya, S Line ini cuma fiksi buat bumbu cerita thriller-fantasi. Tapi, namanya juga netizen +62, apa aja bisa jadi konten. Jadilah S Line viral, orang-orang berlomba-lomba edit foto atau video mereka, pamer garis merah di kepala. Ada yang iseng, ada yang pengen jujur, ada juga yang sekadar cari validasi sosial. Tapi, nggak sedikit juga yang mikir, “Lah, ini kok kayak ajang pamer aib, ya?”
Nah, di sinilah mimin pengen ngajak kamu ngopi (virtual) sambil mikir bareng. Sebenarnya, normal nggak sih, ngaku-ngaku dosa di depan publik? Atau jangan-jangan, kita lagi kebablasan ikut tren yang malah ngerusak privasi dan harga diri sendiri?
Dalam Islam, menjaga kehormatan dan aib itu penting banget, lho. Ada istilah hifzhul ‘irdh, alias menjaga martabat diri. Nabi Muhammad ﷺ pernah bersabda:
“مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ” “Barang siapa menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allah akan menutupi (aib)nya di hari kiamat.” (HR. Al-Bukhari)
Nggak cuma aib orang lain, aib sendiri juga harus dijaga. Dalam hadist lain disebutkan:
“اجْتَنِبُوا هَذِهِ الْقَاذُورَاتِ الَّتِي نَهَى اللَّهُ عَنْهَا، فَمَنْ أَلَمَّ بِهَا فَلْيَسْتَتِرْ بِسِتْرِ اللَّهِ، وَلْيَتُبْ إِلَى اللَّهِ، فَإِنَّهُ مَنْ يُبْدِ لَنَا صَفْحَتَهُ نُقِمْ عَلَيْهِ كِتَابَ اللَّهِ” “Jauhilah perbuatan-perbuatan keji yang dilarang oleh Allah. Siapa pun yang terjerumus ke dalamnya, hendaklah ia berlindung di balik tirai Allah dan bertaubat kepada-Nya. Sebab, siapa saja yang menampakkan (perbuatannya) kepada kami, niscaya akan kami berlakukan padanya hukum Allah.” (HR. Al-Hakim)
Jadi, bukan cuma soal dosa, tapi juga soal menjaga martabat. Nggak ada untungnya pamer aib, apalagi dijadiin konten viral. Kata para ulama, membuka aib sendiri itu haram, apalagi kalau cuma buat lucu-lucuan atau cari perhatian. Ibaratnya, kayak orang sakit yang sengaja nyebarin virus ke mana-mana. Duh, jangan sampe deh!
Insightnya? Kadang, tren media sosial itu kayak jebakan betmen. Seru di awal, tapi bisa bahaya kalau nggak pakai filter akal sehat. Nggak semua yang viral itu layak diikutin, apalagi kalau udah nyenggol harga diri dan privasi. Mending, kalau punya aib, cukup Allah aja yang tahu. Toh, Allah itu Maha Penyayang dan Maha Penerima Taubat.
Penutupnya, mimin cuma mau bilang: “Jangan sampai demi konten, kita jadi kehilangan malu. Sinyal aja kadang delay, apalagi balasan dari manusia.”
Kamu pernah lihat atau bahkan ikut tren S Line ini? Cerita dong di komentar, biar mimin nggak merasa jadi satu-satunya yang gagal paham sama tren zaman now 😅