Warga +62, siapa bilang sahabat Nabi hidupnya selalu adem ayem? Nih, ada kisah Tsabit bin Qais, juru bicara Rasulullah, yang rumah tangganya juga sempat drama! Istrinya sendiri yang minta cerai, lho. Kok bisa?

Jadi, istrinya Tsabit datang ke Nabi Muhammad SAW dan bilang, “Ya Rasul, aku nggak ada masalah sama akhlak dan agama Tsabit, tapi aku nggak sanggup lanjut. Takut nanti malah jadi istri yang nusyuz.” Nabi pun tanya, “Mau balikin kebun (mahar) yang dulu dikasih?” Istrinya jawab, “Siap, bahkan kalau perlu aku tambahin!” Akhirnya, Nabi bilang ke Tsabit, “Terima kebunnya, dan ceraikan dia dengan satu talak.”

Kisah ini jadi sejarah, karena disebut-sebut sebagai kasus khulu’ (gugat cerai dengan kompensasi) pertama di Islam. Nama istrinya? Mayoritas ulama bilang Jamilah binti Abdullah bin Ubayy. Ada juga yang sebut nama lain, tapi yang ini paling populer.

Alasannya apa? Ada dua versi. Pertama, istrinya takut nggak bisa jadi istri yang baik karena nggak ada rasa cinta dan khawatir jatuh ke dosa. Versi lain, katanya karena nggak cocok secara fisik—beda banget sama dirinya yang cantik. Intinya, nggak ada kenyamanan dan kecocokan, meski Tsabit orang baik.

Dari kisah ini, Islam ngajarin kalau kebahagiaan rumah tangga itu bukan cuma soal akhlak dan agama, tapi juga kenyamanan dan kecocokan. Kalau udah mentok, khulu’ jadi solusi syar’i yang adil buat dua belah pihak. Jadi, jangan takut ambil keputusan demi kebaikan bersama!

Pesan mimin: Rumah tangga itu bukan ajang lomba sabar tanpa batas. Kalau udah nggak bahagia, Islam kasih jalan keluar yang elegan. Setuju? Share ke temenmu yang lagi galau, biar makin tercerahkan!