Sirah Nabawiyah 21 July 2025

Bag. 1 Mengenal Asal-Usul Nabi Muhammad dan Bangsa Arab

Bag. 1 Mengenal Asal-Usul Nabi Muhammad dan Bangsa Arab
Bagikan:

Pernah nggak sih, kamu ngerasa penasaran: dari mana sih sebenarnya asal-usul Nabi Muhammad ﷺ? Siapa aja leluhurnya, dan gimana sih kisah panjang bangsa Arab sebelum cahaya Islam datang? Yuk, aku ajak kamu menelusuri jejak-jejak itu, tapi santai aja, kayak lagi ngobrol di warung kopi bareng teman-teman.

Jadi, Nabi Muhammad ﷺ itu bukan cuma sekadar sosok besar yang tiba-tiba muncul di tengah padang pasir. Beliau adalah mata rantai terakhir dari deretan panjang para nabi, yang silsilahnya nyambung sampai ke Nabi Ibrahim ‘alaihis salam, bahkan terus ke Nabi Adam ‘alaihis salam. Bayangin, dari Adam sampai Muhammad ﷺ, ada begitu banyak kisah, air mata, dan perjuangan yang terangkai.

Nama lengkap beliau: Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. Tapi, kalau kita telusuri ke atas, nama-nama itu makin panjang dan penuh makna. Abdul Muthalib aslinya bernama Syaibah, ayahnya Hasyim, dan seterusnya, sampai ke Adnan, lalu ke Ismail bin Ibrahim ‘alaihis salam. Setiap nama itu punya cerita sendiri, kadang penuh haru, kadang juga penuh ironi—misalnya, betapa terbaliknya nilai-nilai zaman jahiliyah dibanding ajaran tauhid yang dibawa para nabi.

Ibnu Hisyam, salah satu penulis sirah paling terkenal, pernah bilang: “Aku akan mulai kisah ini dari Ismail bin Ibrahim dan anak-anak keturunannya, yang akhirnya melahirkan Rasulullah ﷺ.” Kenapa? Karena dari Ismail inilah, bangsa Arab berkembang, dan dari jalur inilah, akhirnya lahir manusia paling mulia di muka bumi.

Ismail sendiri punya dua belas anak laki-laki. Anak sulungnya Nabata, lalu ada Qaydzar, Adzbul, dan seterusnya. Ibunya, Hajar, adalah perempuan Mesir yang kisahnya juga nggak kalah dramatis—pernah ditinggal di padang pasir bareng Ismail kecil, cuma berdua, tanpa siapa-siapa. Tapi justru dari kesendirian dan keikhlasan itulah, Allah menumbuhkan bangsa besar.

Orang Arab sendiri, kalau ditarik garis besarnya, terbagi jadi dua: keturunan Ismail dan keturunan Qahthan. Ada yang bilang, Qahthan juga masih keturunan Ismail, tapi ada juga yang berpendapat beda. Yang jelas, dua-duanya sama-sama punya peran besar dalam membentuk sejarah Arab.

Ada satu hal yang sering bikin aku tertegun: betapa eratnya hubungan antara bangsa Arab dan Mesir. Rasulullah ﷺ sendiri pernah bilang, “Jika kalian menaklukkan Mesir, berlaku baiklah pada penduduknya, karena mereka punya perlindungan dan hubungan kekerabatan dengan kita.” Ternyata, Hajar—ibunda Ismail—memang berasal dari Mesir. Jadi, sejak dulu, hubungan itu sudah terjalin, bukan cuma soal darah, tapi juga soal hati dan sejarah.

Kisah para leluhur Nabi Muhammad ﷺ ini bukan sekadar deretan nama di pohon silsilah. Di balik setiap nama, ada perjalanan, ada pengorbanan, ada air mata, dan ada harapan. Ada yang harus meninggalkan kampung halaman, ada yang jadi pengembara, ada yang bertahan di tengah kerasnya padang pasir. Semua itu, pada akhirnya, bermuara pada satu tujuan: menyiapkan jalan bagi lahirnya sang pembawa cahaya.

Dan begitulah, teman-teman, asal-usul Nabi Muhammad ﷺ dan bangsa Arab bukan cuma soal sejarah, tapi juga soal rasa. Rasa kagum, rasa haru, dan rasa syukur, karena dari kisah-kisah inilah kita belajar tentang arti perjuangan, keteguhan, dan cinta yang tulus. Semoga, dengan mengenal kisah ini, hati kita jadi lebih dekat dengan beliau, dan makin cinta pada sejarah yang penuh makna ini.

NAVIGASI SIRAH

Terkait

Lihat Semua