Sirah Nabawiyah 21 July 2025

Bag. 1 Penguasaan Abu Karib Tubban As'ad Atas Kerajaan Yaman dan Ekspedisinya ke Madinah

Bag. 1 Penguasaan Abu Karib Tubban As'ad Atas Kerajaan Yaman dan Ekspedisinya ke Madinah
Bagikan:

Setelah Rabi’ah bin Nashr wafat, tahta Yaman jatuh ke tangan Hassan bin Tubban As’ad Abu Karib—atau yang lebih dikenal sebagai Tubban. Dialah raja terakhir dari deretan raja-raja Tubba’. Namanya panjang, silsilahnya rumit, tapi yang jelas, dia bukan raja sembarangan.

Suatu hari, Tubban melakukan perjalanan besar. Dari timur, dia melintasi Madinah. Awalnya, dia nggak berniat jahat ke penduduknya. Tapi, setelah meninggalkan salah satu anaknya di sana, tiba-tiba anak itu dibunuh dengan keji oleh orang Madinah. Tubban pun murka. Dia balik lagi ke Madinah, niatnya mau membalas dendam, menebang pohon kurma, bahkan menghabisi penduduknya.

Kabilah Anshar pun bersatu di bawah pimpinan ‘Amr bin Thalhah. Mereka siap bertahan, walau siang bertempur, malamnya tetap menjamu musuh sebagai tamu. Sikap ksatria ini bikin Tubban kagum. “Bangsa ini memang terhormat,” gumamnya.

Di tengah kemarahan dan rencana perang, datanglah dua pendeta Yahudi dari Bani Quraizhah. Mereka bilang, “Jangan hancurkan Madinah! Ini kota yang kelak jadi tempat hijrah Nabi akhir zaman dari Quraisy. Kalau kau paksakan, bisa-bisa kau sendiri yang kena musibah.”

Tubban tertegun. Dia urungkan niatnya, bahkan memeluk agama kedua pendeta itu. Kagum dengan ilmu mereka, Tubban pun meninggalkan Madinah dengan damai.

Tapi perjalanan belum selesai. Dalam perjalanan pulang, Tubban melewati Mekkah. Ada yang coba menyesatkannya, bilang di sana ada harta karun raja-raja lama. Tapi dua pendeta Yahudi tadi memperingatkan, “Itu rumah Allah, Baitullah. Jangan macam-macam, nanti celaka!”

Akhirnya, Tubban justru memuliakan Ka’bah. Dia thawaf, berkurban, bahkan bermimpi untuk menyelubungi Ka’bah dengan kain terbaik dari Yaman. Dialah orang pertama yang menutup Ka’bah dengan kiswah. Dia juga mewasiatkan agar Ka’bah selalu dijaga dari najis dan darah.

Setelah itu, Tubban pulang ke Yaman bersama dua pendeta Yahudi. Sampai di sana, dia mengajak kaumnya masuk agama baru. Terjadi perdebatan sengit, sampai akhirnya mereka sepakat “mengadu” di depan api suci. Siapa yang benar, akan selamat dari api. Ternyata, berhala-berhala dan para penyembahnya hangus terbakar, sementara dua pendeta Yahudi selamat. Sejak saat itu, agama Yahudi mulai masuk ke Yaman.

Ada juga kisah tentang rumah Riam yang diagungkan orang Yaman. Kedua pendeta itu bilang, “Itu cuma tempat setan mempermainkan manusia.” Mereka pun menghancurkan rumah itu, dan konon, sampai sekarang masih ada bekas darah di sana.

Semua peristiwa ini, dari Madinah sampai Mekkah, dari api suci sampai rumah Riam, adalah bagian dari jalan panjang yang akhirnya menyiapkan tanah Arab untuk kelahiran Nabi Muhammad ﷺ. Kadang, sejarah terasa rumit, tapi kalau diceritakan begini, semoga terasa lebih dekat dan bermakna.

NAVIGASI SIRAH

Terkait

Lihat Semua